Inside Out 2: Petualangan Emosional Baru di Dunia Remaja Yang Telah Menghibut 1,1Jt Penduduk Indonesia

Posted on Views: 0

“Inside Out 2” adalah film animasi terbaru dari Pixar Animation Studios yang sangat dinantikan, diproduksi untuk Walt Disney Pictures. Film ini melanjutkan cerita dari “Inside Out,” film yang dirilis pada tahun 2015 dan mendapat pujian luas karena cara uniknya menggambarkan dunia emosi di dalam pikiran seorang anak. Kali ini, cerita membawa kita lebih dalam ke perjalanan emosional Riley, yang sekarang telah memasuki masa remaja—a periode kehidupan yang penuh dengan tantangan dan perubahan besar.

Tim di Balik Layar dan Jalan Cerita yang Menarik

Disutradarai oleh Kelsey Mann, yang sebelumnya bekerja dalam pengembangan karakter di film pertama, “Inside Out 2” menjanjikan eksplorasi yang lebih mendalam tentang bagaimana emosi bekerja di dalam diri kita, terutama saat kita bertransisi ke tahap kehidupan yang baru. Mark Nielsen kembali sebagai produser, memastikan kualitas produksi yang kita kenal dari film Pixar. Sementara itu, Meg LeFauve, yang ikut menulis skenario untuk film pertama, kembali menghadirkan sentuhan magisnya dalam menyusun cerita penuh emosi ini.

Dalam “Inside Out 2,” kita kembali mengikuti Riley, yang kini sedang menghadapi masa pubertas. Masa remaja dikenal sebagai periode yang penuh ketidakstabilan emosional, dan film ini menangkap esensi tersebut dengan memperkenalkan serangkaian emosi baru yang mulai muncul di pusat kendali pikiran Riley. Selain Joy (Senang), Sadness (Sedih), Anger (Marah), Fear (Takut), dan Disgust (Jijik), kini ada Anxiety (Ketakutan), Envy (Iri), Embarrassment (Rasa Malu), dan Ennui (Kebosanan) yang masuk ke dalam campuran emosi Riley, membuat semuanya lebih rumit.

Emosi Baru, Tantangan Baru

Kemunculan emosi-emosi baru ini mengejutkan kelompok emosi Riley yang lama. Emosi-emosi baru ini tidak hanya datang untuk tinggal—mereka ingin mengambil alih! Anxiety, Envy, Embarrassment, dan Ennui mulai berusaha mengendalikan setiap keputusan yang diambil Riley. Mereka bahkan mencoba untuk mengusir Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust dari ruang kendali emosi, yang membuat segala sesuatunya semakin kacau.

Dengan emosi baru yang mencoba mengambil kendali, Riley mulai merespons dunia di sekitarnya dengan cara yang berbeda. Ia menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap perubahan dan hal-hal baru, sering kali merasa cemas atau panik ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapannya. Ini menggambarkan masa remaja yang sering kali tidak terduga, di mana setiap hari bisa membawa perasaan baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

 

Anxiety (Ketakutan)

sc: pinterest

Envy (Iri)

sc: pinterest

Embarrassment (Rasa Malu)

sc: pinterest

Ennui (Kebosanan)

sc: pinterest

Pelajaran dari Film yang Membawa Penonton ke Dalam Diri Mereka Sendiri

“Inside Out 2” tidak hanya sekadar film animasi untuk hiburan; ini adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang apa artinya tumbuh dewasa dan bagaimana kita belajar mengelola emosi kita seiring bertambahnya usia. Dengan menambahkan dimensi baru pada karakter Riley, film ini memberikan pelajaran tentang pentingnya memahami diri sendiri dan belajar menerima perasaan kita, betapapun rumitnya mereka.

Sebagai penonton, kita diajak untuk mengingat kembali masa-masa ketika emosi kita mungkin juga tampak tidak terkendali dan bagaimana kita tumbuh dari pengalaman tersebut. Ini adalah pengingat bahwa, seperti Riley, kita semua memiliki campuran emosi yang membentuk siapa diri kita, dan setiap perasaan, baik yang lama maupun yang baru, memiliki tempatnya dalam perjalanan hidup kita.

Jadi, bersiaplah untuk tertawa, menangis, dan merasakan beragam emosi lainnya saat “Inside Out 2” membawa kita dalam petualangan baru yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.

Selamat menonton

Admin
Netflix21